Jumat, 16 November 2007

Hati-Hati Vaksin Penyebab Autis

Dari milis tetangga sebelah...

Ada yang terjangkit AUTIS...Eh udah Gitu Bela dirinya
ada orang yang mengKLAIM bahwa ini penyakit
GENETIC (BO'ONG BESAR).
DAN ternyata sudah mulai terungkap akibat VAKSIN
yang mengandung Mercuri..... ..

sudah CURIGA memang ada UPAYA-UPAYA Bangsa Tertentu yang meracuni
BANGSA LAin dengan RACUN-RACUN yang disembunyikan dalam OBAT-OBATAN.
Ibarat VIRUS KOMPUTER ..KOnsep Penyebarannya memang seperti TROJAN...

Mulai Sekarang berhati-hatilah, sepertinya PERANG BIO dan PERANG KIMIA
sudah mulai dilakukan Bangsa-Bangsa Yang memang terlahir menjadi BANGSA
FEODAL untuk meracuni BANGSA LAIN dengan cara-cara yang sangat hina ini.


Vaksin penyebab Autis

Buat para Pasangan MUDA, oom dan tante yg punya keponakan atau bahkan
calon ibu, perlu nih dibaca ttg autisme. Bisa di share kepada yang masih
punya anak kecil supaya ber-hati2.
Dalam buku "Children with Starving Brains" karangan
Jaquelyn McCandless,MD yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh Grasindo, tersedia di toko buku Gramedia seharga Rp. 50,000,

itu benar2 membuka mata saya, dan sayang sekali baru terbit setelah anak
saya
Joey (27 bln) didiagnosa mengidap Autisme Spectrum Disorder.
Bagian satu, bab 3, dari buku itu benar-benar membuat saya menangis.
Selama 6 bulan pertama hidupnya (Agustus 2001 - Februari 2002), Joey
memperoleh 3 kali suntikan vaksin Hepatitis B, dan 3 kali suntikan
vaksin HiB. Menurut buku tersebut (halaman 54 - 55) ternyata 2 macam
vaksin yang diterima anak saya dalam
6 bulan pertama hidupnya itu positif mengandung zat pengawet Thimerosal
, yang terdiri dari Etilmerkuri yang menjadi penyebab utama sindrom
Autisme Spectrum Disorder yang meledak pada sejak awal tahun 1990 an.
Vaksin yang mengandung Thimerosal itu sendiri sudah dilarang di Amerika
sejak akhir tahun 2001. Alangkah sedihnya saya, anak yang saya tunggu
kehadirannya selama 6 tahun, dilahirkan dan divaksinasi di sebuah
rumahsakit besar yang bagus, terkenal, dan mahal di Karawaci Tangerang,
dengan harapan memperoleh treatment yang terbaik, ternyata malah
"diracuni" oleh Mercuri dengan selubung vaksinasi. Beruntung saya masih
bisa memberi ASI sampai sekarang, sehingga Joey tidak menderita Autisme
yang parah. Tetapi tetap saja, sampai sekarang dia belum bicara , harus
diet pantang gluten dan casein, harus terapi ABA, Okupasi, dan nampaknya
harus dibarengi dengan diet supplemen yang keseluruhannya sangat besar
biayanya .

Melalui blog ini saya hanya ingin menghimbau para dokter anak di
Indonesia, para pejabat di Departemen Kesehatan, tolonglah baca buku
tersebut diatas itu, dan tolong musnahkan semua vaksin yang masih
mengandung Thimerosal .
Jangan sampai (dan bukan tidak mungkin sudah terjadi) sisa stok yang
tidak habis di Amerika Serikat tersebut diekspor
dengan harga murah ke Indonesia dan dikampanyekan sampai ke
puskesmas-puskesmas seperti contohnya vaksin Hepatitis B, yang sekarang
sedang giat-giatnya dikampanyekan sampai ke pedesaan. Kepada para orang
tua dan calon orang tua, marilah kita bersikap proaktif, dan assertif
dengan menolak vaksin yang mengandung Thimerosal tersebut, cobalah
bernegosiasi dengan dokter anak kita, minta vaksin Hepatitis B dan HiB
yang tidak mengandung Thimerosal.

kepada mereka yang akan menjadi orang tua,
agar tidak mengalami nasib yang sama seperti saya. Sekali lagi,
jangan sampai kita kehilangan satu generasi anak-anak penerus bangsa,
apalagi jika mereka datang dari keluarga yang berpenghasilan rendah yang
untuk makan saja sulit apalagi untuk membiayai biaya terapi supplemen,
terapi ABA, Okupasi, dokter ahliAutisme (yang daftar tunggunya sampai
berbulan-bulan) , yang besarnya sampai jutaan Rupiah per bulannya.

Terakhir, mohon doanya untuk Joey dan ratusan, bahkan ribuan teman-teman
senasibnya di Indonesia yang sekarang sedang berjuang membebaskan diri
dari belenggu Autisme.

"Let's share with others... Show them that WE care!"

Tidak ada komentar: